Ditulis Oleh: Maymunah MNC
“Kulit merupakan indra peraba yang dapat menerima rangsangan dari luar, seperti sakit, panas, dan dingin.”
Di bawah terik matahari, Zizu mengayuh sepedanya dengan tergesa. Ia ingin tiba di rumah tepat waktu. Saat tengah menyusuri jalan di antara persawahan dan sungai, tiba-tiba ada sekawanan bebek lewat di depannya. Sepeda Zizu pun oleng dan akhirnya terjerembab. Kakinya cedera terkena gesekan tanah. Zizu hanya meringis menahan rasa nyeri.
“Asalamualaikum, Zizu pulang, Bu,” ucap Zizu memberi salam dan langsung duduk di ruang tamu sambil mengamati lukanya. Celana Zizu di bagian lututnya robek.
“Waalaikumsalam, sudah pulang, Sayang,” sambut Ibu. Zizu bergegas mencium tangan ibunya.
“Ya Allah, kenapa Nak? Kakimu terluka?” tanya Ibu.
Zizu pun menceritakan kejadian yang baru dialaminya. Ibu
membersihkan luka Zizu, lalu ke pekarangan memetik daun binahong. Setelah itu, Ibu menumbuk dan mengoleskannya di bagian yang terluka.
“Mengapa kita bisa merasakan sakit ya, Bu?” tanya Zizu.
“Iya, Sayang. Karena kulit merupakan indra peraba yang dapat menerima rangsang dari luar, seperti sakit, panas, dan dingin. Contohnya, ketika kulit menerima rangsangan, seperti luka Zizu ini, kita akan merasakan sakit atau nyeri. Rangsangan tersebut selanjutnya diteruskan ke otak melalui urat saraf. Oleh otak, rangsangan kulit akan diolah. Otak pun memerintahkan tubuh menanggapi rangsangan tersebut. Nah, setelah jatuh tadi, Zizu kemudian jadi berhatihati kan? Artinya, tubuh Zizu menanggapi luka tersebut. Jadi, seperti itulah cara kerjanya,” jelas Ibu. ***